Ospek vs Pengkaderan
Mungkin diantara kita (khususnya calon maba 2013) masih bertanya tanya, apa sih pengkaderan?
Bedanya sama ospek apa ya?
Kok lama sampe setahun? Ngerii deh
Sebelum mengerti dan menjalani pengkaderan, sebaiknya buang jauh jauh persepsi negatifnya dulu. Sebagai seorang mahasiswa tahun pertama yang baru saja selesai menjalani masa pengkaderan maba, dan ilmunya masih segitu segitu aja, saya coba share yang saya tau. Yuk kita bahas
Menurut KBBI pengkaderan adalah proses, cara, perbuatan mendidik, atau membentuk seseorang menjadi kader. Sedangkan OSPEK adalah akronim dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. Nah, sebenarnya dari makna nya sudah jauh berbeda. Tujuan dari pengkaderan adalah membentuk “kader” yang berkualitas. Sedangkan ospek hanya sebatas pengenalan kampus. Pengkaderan memiliki tujuan yang lebih visioner, sebagai mahasiswa baru yang masih membawa mental anak SMA (saya dulu juga begitu) yang belum dewasa, belum mengerti medan perkuliahan sangat membutuhkan bimbingan, bukan hanya sekedar pengenalan kampus.
Melalui pengkaderan, secara terproses pola pikir kita akan berbeda. Kita diajarkan bagaimana menghargai orang lain, peduli, tanggung jawab, bekerja di bawah tekanan, dan masih banyak lagi. Poin yang terakhir adalah bekerja di bawah tekanan, ya sebagai seorang engineer (kebetulan saya ada di jurusan teknik) medan tempat kita bekerja membutuhkan mental yang kuat, melalui pengkaderan kita disiapkan untuk menjalani masa perkuliahan tahun tahun berikutnya dan juga ketika kita sudah bekerja. Kenapa pengkaderan itu lama? Namanya saja proses, ada kah sesuatu yang instan dan menghasilkan produk yang memuaskan? Big NO.
Sebenarnya proses pengkaderan akan kita jalani seumur hidup, hanya saja kita tidak tau sebelumnya kalau kita sedang dikader. Dalam fase peralihan dari siswa menjadi mahasiswa, tentu saja banyak sekali perbedaannya, dan pengkaderan mengajarkan hal itu.
Percayalah senior tidak akan melakukan sesuatu tanpa “maksud” tertentu. Pengakderan ini juga ada “maksud” nya. Buat apa capek capek marah marah kalau tidak ada tujuannya? Tujuannya adalah agar kita bisa belajar, mengerti mana yang baik mana yang salah, dan yang pasti, yang dikader harus jadi lebih baik dari yang mengkader. Terus berfikirlah positif bahwa apapun yang dilakukan selama pengkaderan akan membuahkan hasil yang baik. Jika ada satu titik dimana kita merasa jenuh atau capek dengan proses ini, tengoklah kebelakang, apa tujuan awal kita kuliah, apakah sekedar mencari gelar sarjana? Menolehlah kesebelah, banyak teman temanmu yang masih semangat, lihatlah kedepan, impianmu ada di depan mata, jangan berhenti. Suatu saat kita akan rindu akan masa masa itu, ya masa masa pengkaderan.
Masukilah masa perkuliahanmu dengan pikiran yang positif, nikmatilah karena semua ini tidak akan lama. disini tidak lagi berbicara tentang "aku" tapi "kami" seangkatan. Satu hal yang pernah dikatakan oleh pengkader saya “jika tidak ada contoh yang baik, maka jadilah contoh”.
Comments
Post a Comment